ul#list-nav { list-style:none; margin:20px; padding:0; width:525px } ul#list-nav li { display:inline } ul#list-nav li a { text-decoration:none; padding:5px 0; width:100px; background:#FF0099; color:#eee; float:left; text-align:center; border-left:1px solid #fff; -moz-border-radius: 5px; } ul#list-nav li a:hover { background:#FF6699; color:#000 -moz-border-radius: 5px; }
Selamat datang di dunia PUTERI YANG BERDURI. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ACTUATING


          Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir “sistem” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff  TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
          Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib.
          Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pelaksanaan serta pengawasan secara berkelanjutan.Maka dari itu kami akan membahasan tentang pelanksanaan dalam manajement sekolah agar terlaksana secara efektif dan efisien. 

 1)             Pengertian Actuating (pelaksanaan)
          Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.Dalam hal ini yang dibutuhka adalah kepemimpinan.
          Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi dan conseling( nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yangdilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkankegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan danpengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai.Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama.[1]
          Oleh karena itu tercapainya tujuan bukan hanya tergantung pada planning dan organizing yang baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan.Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah pada sasaran yang dituju.Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan,budget,standart,metode kerja, prosedur dan program.
          Yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.Menurut beberapa tokoh actuating yaitu :
a)              Menurut Keith Davis (1972) ialah kemampuan pemimpin membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Jadi, pemimpin menggerakkan dengan penuh semangat, dan pengikut juga bekerja dengan penuh semangat.
b)             Sedangkan menurut Hoy dan Miskel (1987) cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan. Keefektifan kepemimpinan menunjukkan pencapaian tugas pada rata-rata kemajuan, keputusan kerja, moral kerja, dan kontribusi wujud kerja.[2]
          Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
          Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
          Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
          Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika:
a)              merasa yakin akan mampu mengerjakan,
b)             yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
c)               tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,      atau mendesak,
d)              tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
e)               hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.[3]

2)             FAKTOR FAKTOR YANG DIPERLUKAN UNTUK PENGGERAKAN
Untuk berhasilnya  penggerakan tergantung kepada factor factor berikut :
a)              Kepemimpinan (Leadership)
          Melihat definisi di atas maka seorang menejer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu mempengaruhi bawahannya untuk bekerja sehingga menejer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Menurut Harold Koontz dan Cyril dalam buku principle of manajement mengungkapkan bahwa
a.              Memiliki kecerdasan
b.              Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh
c.              Memiliki kelancaran berbicara
d.             Matang dalam berfikir dan emosi
e.              Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin[4]
b)             Sikap dan Moral (Attitude dan moral )
          Sikap adalah cara memandang cara hidup, berpikir, berperasaan dan bertindak. MenurutG.R Terry adalah suatu kesiapan yang telah terbiasa untuk bereaksi dalam suatau cara tertentu yang biasanya sebagian meliputi suatu cara tertentu suatu tindakan simbolis.
Beberapa sikap manejer yang harus dimiliki yaitu:
a.              Sikap Feodal
          Manajer yang mempunyai sikap ini cara berfikir, berperasaan dan  bertindak sesuai dengan pola pola kehidupan feodalisme yaitu suka terikat oleh aturan aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang selalu lebih.
Dengan demikian masyarakat feudal dimana sifat anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dari para menejer , mengingat manager itu tadi hidup dari masyarakat feudal.
b.              Sikap Kebapaan
          Manager yang mempunyai sikap kebapaan akan berfikir, berperasaan dan bertindak seperti ayah atau bapak sehingga para bawahannya akan diperlakukan seperti anak.
c.              Sikap sediktatoran
          Manager yang bersikap kediktatoran kebapaan akan berfikir, berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak.
d.             Sikap membantu
          Manager yang bersikap membantu akan berfikir, berperasaan dan bertindak sebagai penolong sehingga membantu para pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.
e.              Sikap Mengembangkan
          Manager yang bersikap mengembangkan akan berfikir, berperasaan dan bertindak
Untuk mengembangkan para bawahannya kearah kemajuan.

c)              Tata Hubungan  (communication )
          Komunikasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.
          Komunikasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.[5]
          Komunikasi administratif dapat dipandang sebaik baiknya sebagai bentuk komunikasi manusia atau masyarakat dimana terdapat lima unsure, yaitu:
Seorang penghubung (pembicara , pengirim, penyair) yang menyampaikan berkata, mengirim berita, menyiarkan) Pesan pesan , perintah laporan saran saran kepada
Orang orang yang dihubungi (dialamati penjawab, pendengar)untuk mempengaruhi tingkah laku penerima seperti yang terlihat dalam tanggapannya(jawabnya reaksi reaksinya).
          Melihat perumusan diatar maka manajement merupan communicator yang menyampaikan perintah perintah, petunjuk petunjuk terhadap bawahannya dalam rangka menggerakkan pegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
          Komunikasi membantu perencanaan manajerial dilaksanakan dengan efektif , pengorganisasian manajerial dilakukan dengan efektif ,penggerakan manajerial diikuti dengan efektif dan pengawasan manajerial dilaksanakan dengan efektif.

d)             Perangsang (Incentive)
          Merupakan sesduatu yang menyebabkan seseorang bertindak.
Hill menyebutkan jenis jenis inncentif sebagai berikut:
1.      Insentif Positif
          Yaitu Sesuatu penghargaan yang diinginkan sebagai balas jasa untuk usaha usaha atau hasil istimewa yang dicapai.
                      Insentif Negatif
          Yaitu didasarkan atas perasaan takut, hal mana yang menyebabkan para pekerja giat bekerja untuk menghindarkan onsekwensi yang tidak diharapkan.
a)              Insentif Finansial yang terdiri dari :
1.      balas jasa yaitu intensif financial yang diberikan kepada pekerja berdasarkan Waktunya saja, seperti gaji yang dibayarkan tetap setiap hari,minggu atau satu bulan           satu kali.
2.      Hasil Pekerjaanya saja, seperti karena menghasilkan pekerjaan dalam jumlah tertentu yang melebihi standart
3.      Kombinasi antara waktu dan hasil pekerjaan seperti gaji yang diberikan tipa waktu tertentu  ditambah dengan sejumlah uang sebagai kompensasi dari hasil hasil pekerjaan.
2)  Promosi , merupakan insentif yang efektif karena selain memperoleh kenaikan            pangkat, juga menyebabkan adanya kenaikan bertambahan pendapatan dan        memperoleh status yang lebih tinggi.Dengan adanya promosi, hal ini merupakan dorongan yang kuat bagi para pegawai untuk memperoleh kemajuan.
3. Bonus dan komisi adalah pemberian berupa uang yang didasarkan atas hasil                 tertentu berdasarkan prestasinya, oleh karena itu bonus tidak diberikan kepada setiap pegawai pada setiap tahun, me;lainkan hanya kepada pegawai tertentu yang dipilih secara selektif berdasarkan prestasi kerja dan apabila perusahaan itu mendapat keuntungan melebihi jumlah tertentu pula.[6]
4.  Jaminan sosial
 5. bagian laba dan balas jasa yang  ditangguhkan ( pensiun dan pembayaran        kontraktuil), yaitu  balas jasa yang ditangguhkan pembayarannya seperti pension dan pembayaran berdasarkan perjanjian .Hal ini disebabkan karena pemberian  uang pensiun akan menentramkan kehidupan pegawai setelah tidak bekerja lagi,  sehingga para pegawai akan bekerja secara tidak cemas untuk masa yang akan datang.
1)             Insentif non financial , manusia bekerja itu hanya untuk memperoleh  kebutuhan kebutuhan materil ,tetapi juga kebutuhan kebutuhan  spiritual.Oleh karena itu insentif non financial seperti pengakuan, sebutan dan tanda tanda jasa atau medali dan piagam penghargaan dan lain lain akan merupakan insentif yang aktif pula.

a)              Supervisi(Supervision )
          Supervisi merupakan Kegiatan pengurus dalam kegiatan organisasi dimana anggota manajement dan bukan anggota manajement saling berhubungan secara langsung.
          Supervisi dilakukan pada waktu pekerjaan sedang berlangdung oleh mandor pada tempat pekerjaan, dan dilakukan pada pekerjaan tertentu saja.
          Menurut Terry usaha untuk memperoleh supervise yang efektif yaitu dengan cara
1)             Gunakanlah tipe kepemimpinan yang cocok untuk situasi khusus
2)             Pelajarilah bawahan
3)             DEkati pegawai dengan lemah lembutHindari sikap yang menunjukkan sikap suka dan tidak suka
4)             Pertahankan nilai nilai moral yang tinggi dan mengawasi biaya secara efektif.
b)             Disiplin (Diciplin)
                      Disiplin merupakan latihan pikiran perasaaan , kehendak dan watak latihan pengembangan dan pengendalaian perasaan , pikiran dan kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur.
Dalam buku principle of manajement, menyebutkan disiplin ada dua jenis yaitu :
I.                    Self Imposed yaitu disiplin yang timbul dari dirinya
Merupakna jenis disiplin yang paling efektif, karena pegawai memiliki disipln kerja bukan karena rasa takut atas sanksi atau hukuman yang akan diterima , melainkan timbul karena kesadaran pegawai itu sendiri akan tugas dan tanggung jawabnya, disebkan adanya insentif yang baik dan memuaskan .
II.                    Command discipline yaitu disiplin berdasarkan perintah ,yaitu ndisiplin yang timbul disebabkan karena adanya paksaan dan didorong oleh rasa takut atas sanksi yang akan dikenakan oleh atasan,apabila perintahnya tidak dituruti. [7]
3)             FUNGSI ACTUATING (PELAKSANAAN)
Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut:
a)      Mengimplementasikan proses kepemimpinan,pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenagakerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalampencapaian tujuan2.
b)      Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenaipekerjaan
c)       Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan[8]
          Fungsi fundamental dalam perusahaan setelah menata perencanaan dan pengorganisasian adalah bagaimana cara menggerakan manusia secara sukarela untuk melakukan aktiftas personal yang sesuai dengan tujuan perusahaan. “Menggerakan merupakan usaha untuk menggerakan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut” (Terry:2006:313).

.            KESIMPULAN
          Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.Dalam hal ini yang dibutuhka adalah kepemimpinan.
          Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi dan conseling( nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yangdilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkankegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan danpengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai.Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama.
          Oleh karena itu tercapainya tujuan bukan hanya tergantung pada planning dan organizing yang baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerakan yang terarah pada sasaran yang dituju.Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan,budget,standart,metode kerja, prosedur dan program.
                      Dalam pelaksanaan ada beberapa factor yang diperlukan dalam kepemimpinan yaitu :
·                Kepemimpinan (Leadership)
·                 Sikap dan Moral (Attitude dan moral )
·                Disiplin (Diciplin)
·                Tata Hubungan  (communication )
·                Perangsang (Incentive)
·                 (Supervision
Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut:
1.      Mengimplementasikan proses kepemimpinan,pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenagakerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalampencapaian tujuan2.
2.      Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenaipekerjaan
3.      Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
          Proses implementasi program agar dapat dijalankan olehseluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasiagar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.         
  
DAFTAR PURTAKA
·         Kadarman , yusuf udaya . Pengantar Ilmu Manajement (jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996)
·          Gitosudarmo, Indriyo, Prinsip dasar manajement (Yogyakarta : BPFE, 1999).
·         Mulyono, Agus Prinsip Dasar Manajement ( Yogyakarta : BPFE,1999 )
·         Sukarna, Dasar Dasar Manjement, (Bandung: CV. Mandar Maju, 2011).
  













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar