"Senja yang berteduh dikelopak matamu itu adalah asal muasal puisi yang tertulis diantara hati dan jantungku"
wahai peri kecil yang lincah_
Ini memang masa lalu yang tidak harus ku tuliskan dan ceritan disini. Entah hal apa yang membuat mataku melihat kembali kejadian itu, lalu mengngat semuanya. Bukannya aku tidak memaafkan apa yang dilakukannya untuk dirinya sendiri tanpa memikirkan aku yang merupakan teman seatap dan seperjuangan sejak menjadi bocah ingusan hingga masa putih abu abu.
Aku merelakan semua tentangmu peri kecil, aku juga memaafkan dirinya yang tiba tiba menjelma menjadi parasit, membuat ranting menjadi kering, hingga terjatuh lalu terluka. Tapi peri..... kau tahu sampai kapanpun luka tetaplah luka peri. Setulus apapun kita memaafkan masih saja ada perih yang menggumpal.
Maaf aku mengungkit kembali, maaaf juga untuk kesalahanku. Aku menulis cerita ini di malam novemberku, besok ulang tahunku yang kedua puluh. Aku berjanji kali ini kan menjadi masa terakhir untuk mengingat peristiwa itu . Selamat berpetualangan, temukan sejarah yang akan menjadi masa masa terindahmu___
** Puteri Yang Berduri **
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar